Jemaah haji Pidie harus istithaah sebelum pemberangkatan

Jemaah Haji Pidie Wajib Memiliki Istitha

Topautopay.com – Jemaah haji Pidie harus melakukan istithaah sebelum berangkat ke tanah suci. Istithaah adalah persiapan mental dan spiritual untuk menjalani ibadah haji dengan tulus dan ikhlas. Hal ini penting untuk memastikan kesempurnaan pelaksanaan ibadah serta mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Sebanyak 512 Calon Haji (JCH) 1445 H/2024 M harus salat istitha’ah saat hendak berangkat (MI/Amiruddin Abdullah Rubee)

TENTANG 512 Calon Haji (JCH) Pidie, Aceh, 1445 H/2024. mereka tidak perlu shalat istitha’ah ketika hendak berangkat. Istitha’ah sangat penting dan menjadi bekal kelangsungan ibadah selama berada di tanah suci.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, setiap JCH harus mempunyai istitha’ah (kapasitas) finansial (ekonomi) untuk kebutuhan selama perjalanan. Kemudian kemampuan fisik selama menunaikan ibadah haji.

Mereka juga dituntut untuk memiliki pemahaman yang sempurna tentang tata cara menunaikan ibadah haji. Artinya Anda harus memiliki ilmu tentang rukun Islam yang ke 5.

Baca juga: Pada 12 Mei 2024, Jamaah Gelombang Pertama Akan Berangkat Haji

Hal tersebut antara lain diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Pidie, Aceh, Abdullah AR, kepada Media Indonesia, Jumat (19/4). Ia mengatakan, setiap JCH harus benar-benar mempersiapkan diri baik secara moril maupun materiil selagi ada kesempatan.

Kata Abdullah, berdasarkan pengalamannya menjadi petugas haji pada tahun lalu dan sebelumnya, seringkali jamaah tidak memahami kondisi dan terkesan tidak siap saat tiba di tanah suci.

Misalnya sibuk dengan hal-hal yang tidak penting di saat seharusnya fokus menunaikan ibadah. Maka Anda tidak mengerti apa saja yang diharamkan saat menunaikan ibadah haji. Belum lagi, masyarakat kerap disibukkan dengan sekedar oleh-oleh.

Baca Juga: Kemenag: Kuota nasional jemaah haji reguler tahun 2024 sudah terpenuhi

“Sebenarnya ada di antara mereka yang tinggal sekamar lalu saling bercerita bahwa salah satu dari mereka tidak bisa tidur dengan AC menyala. Sedangkan teman yang lain tidak kesulitan tidur jika AC tidak menyala. Mengajak mereka, datang ke tanah suci untuk menikmati “tidur atau salat” yang nikmat, kata Abdullah, yang juga merupakan pemimpin ritual haji setempat.

Ia berharap, seluruh calon jemaah haji, khususnya yang mengikuti tahapan reguler kali ini, dapat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk lebih rutin menjaga kesehatan. Kemudian pelajari diri Anda sendiri dan tingkatkan hubungan Anda.

“Haji bukan tempat bertaubat atau bersuci, tapi tempat menerima orang-orang suci,” ujarnya.

Baca juga: Kementerian Agama Kembangkan Aplikasi Pencarian Jemaah Haji yang Hilang

Kemudian tidak ada kekurangan pembelajaran dari pimpinan haji, baik yang diselenggarakan Kementerian Agama maupun pihak mitra lainnya. Tentu saja hal ini tidak mengesampingkan kemauan untuk menggapai semangat haji yang mabrur.

“Kita bersiap-siap sebagai tamu Allah yang penuh kesabaran, mensyukuri apapun kondisinya. Sebagai tamu sesungguhnya, jangan melakukan apa yang tidak disukai tuan rumah, tidak menyimpang dari norma dan tidak melanggar etika, sehingga tidak menyimpang dari norma dan tidak melanggar etika. Pemiliknya akan lebih mencintai kita,” ujarnya. Abdullah.

Sementara itu, Kepala Bagian Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Pidia Hasanuddin mengatakan, sebanyak 512 JCH Pidia ikut melaksanakan ibadah haji secara gratis. Kegiatan ini dilaksanakan selama delapan hari di tingkat kecamatan yang terbagi di tiga distrik dan dua hari di tingkat kabupaten dalam satu lokasi.

Tiga kecamatan di tingkat kecamatan tersebut adalah Masjid Alue Batee, Kecamatan Mutiara, Masjid Taqwa Lampoih Saka, Kecamatan Peukan Baro dan Musalla, Kelurahan Blang Asan, Kecamatan Kota Sigli, Ibu Kota Daerah Pidie.

“Dalam melaksanakan ibadahnya, kami menyempurnakan tata cara dan pemahamannya. Kegiatan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah,” imbuh Hasanuddin.

Jemaah haji Pidie harus melakukan istithaah sebelum pemberangkatan sebagai wujud persiapan spiritual. Istithaah merupakan doa permohonan ampun kepada Allah SWT untuk mendapatkan perlindungan dan keselamatan selama menjalankan ibadah haji. Dengan istithaah, diharapkan jemaah haji dapat menjalani ibadah dengan hati yang tenang dan penuh keikhlasan.

Source

Pos terkait