Inilah lima pemain kunci di balik kesuksesan Bayer Leverkusen

Ini Lima Pemain Kunci di Balik Keberhasilan Bayer Leverkusen Jadi Juara Bundesliga

Topautopay.com – Bayer Leverkusen telah mencapai kesuksesan berkat kontribusi lima pemain kunci mereka. Dari Kai Havertz yang brilian dalam mencetak gol hingga Jonathan Tah yang kokoh di lini belakang, mereka semua berperan penting. Tak lupa dengan performa impresif Charles Aranguiz, Moussa Diaby, dan Edmond Tapsoba yang turut memperkuat skuad.

Para pemain Bayer Leverkusen melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Werder Bremen dalam laga Bundesliga (AFP/INA FASSBENDER)

BAYER Leverkusen menjadi juara Bundesliga untuk pertama kalinya dalam sejarah klub lewat kemenangan 5-0 atas Werder Bremen pada Minggu (14/4), memperpanjang rekor 43 pertandingan tak terkalahkan mereka.

Bacaan Lainnya

Kesuksesan klub berjuluk Die Werkself ini bukan hanya hasil kerja keras pelatih Xabi Alonso saja, melainkan juga hasil kerja keras beberapa pemain yang berjasa besar mengantarkan Leverkusen menjadi salah satu klub yang disegani di Jerman, namun juga menghapus julukan Neverkusen karena mereka tidak pernah memenangkan Bundesliga.

Berdasarkan laman resmi Bundesliga, Leverkusen mempunyai skuad bertalenta dengan rata-rata usia 24,8 tahun.

Baca juga: Jonathan Tah Pimpin Bayer Leverkusen ke Semifinal Bundesliga

Meski berstatus klub dengan pemain muda, namun dari 27 pemain yang terdaftar, 20 di antaranya merupakan pesepakbola yang pernah bermain untuk timnas di negaranya.

Memiliki tim muda dengan masa depan cerah menjadi salah satu alasan Xabi Alonso memutuskan bertahan di BayArena dan tak ingin melirik klub-klub besar Eropa meski Liverpool dan Bayern Munich sangat meminatinya.

Di antara 27 pemain tersebut, ada lima nama yang selalu menjadi andalan Alonso karena memberikan kontribusi maksimal dan kerap menjadi penentu kemenangan tim, berikut ulasannya seperti dilansir AFP:

Baca juga: Frankfurt Kalahkan, Leverkusen Kokoh di Puncak klasemen Bundesliga

AFP/INA FASSBENDER

Di antara bintang-bintang muda tim Bayer Leverkusen, Florian Wirtz menjadi bintang yang paling bersinar.

Gelandang serang kelahiran Pulheim, Jerman 20 tahun lalu ini memiliki visi permainan yang jelas dan piawai membaca arah permainan lawan. Media Jerman memberitakan, gaya permainan Wirtz mirip dengan Kevin de Bruyne.

Baca Juga: Boniface Cetak Dua Gol, Leverkusen Kalahkan Heidenheim

Wirtz kerap memanjakan penyerang Bayer Leverkusen dengan passing akurat dan piawainya membuka ruang.

Pemain yang menjalani debutnya pada musim 2020 itu telah menyumbangkan 14 gol dan 18 assist di semua kompetisi musim ini.

Kelebihan Wirtz lainnya adalah ketenangannya dalam eksekusi set dan penendang penalti utama Leverkusen.

Baca juga: Leverkusen datangkan Xhaka dari Arsenal

AFP/Focke Strangmann

Leverkusen mengontrak bek kiri Alex Grimaldo dengan status bebas transfer dari Benfica musim panas lalu.

Meski berstatus pemain ‘bebas’, Grimaldo bukanlah bek biasa. Pemain yang baru dua kali bermain untuk Timnas Spanyol ini mahir mengirimkan umpan-umpan tajam dari sisi kiri.

Pria kelahiran Valencia 28 tahun lalu ini juga mahir melakukan tendangan bebas dan tendangan sudut.

Duo Grimaldo di kiri dan Jeremie Frimpong di kanan mencetak 39 gol untuk Leverkusen musim ini.

Kelebihan lain dari Grimaldo adalah daya tahannya yang sangat baik dan jarang terluka. Ia menjadi pemain kedua dengan menit bermain terbanyak (3416 menit) setelah Granit Xhaka (3445 menit).

Granit Xhaka

AFP/INA FASSBENDER

Granit Xhaka (31) menjadi pemain tertua kedua di tim Leverkusen setelah kiper Lukas Hradecki (34). Namun, pemain Swiss yang didatangkan dari Arsenal awal musim ini membawa banyak pengalaman dari liga yang dikenal sebagai liga paling kompetitif.

Berdasarkan statistik Bundesliga, Xhaka menjadi pemain dengan jarak tempuh terjauh 339,6 km dalam 29 pertandingan liga musim ini, disusul Alex Grimaldo dengan 327,8 km.

Meski tak setajam Florian Wirtz, Xhaka punya keseimbangan dalam bertahan dan menyerang serta bisa menjadi pemimpin di lapangan.

Faktor non-teknis yang diyakini mempengaruhi performa Xhaka bersama Leverkusen adalah ia belum pernah merasakan gelar juara liga selama bermain untuk Arsenal.

AFP/INA FASSBENDER

Victor Boniface menjadi mesin gol Leverkusen dengan mencetak 11 gol dalam 18 pertandingan musim ini setelah absen empat bulan karena cedera.

Striker berusia 23 tahun yang baru saja dipanggil ke timnas Nigeria ini menyedot perhatian suporter Leverkusen karena langsung mencetak tiga gol dalam lima laga pertamanya sejak didatangkan dari klub Belgia Union Saint-Gilloise di awal musim ini.

Boniface bukanlah pengendali bola yang andal, namun ia bisa bergerak cepat tanpa bola dan kemudian mencari ruang untuk mencetak gol.

Ia juga memiliki postur tubuh yang besar dengan tinggi 1,9 meter yang membuatnya mampu memenangkan duel udara di kotak penalti lawan.

AFP/Roberto Pfeil

Garis pertahanan yang kuat menjadi kunci kesuksesan Leverkusen tahun ini. Jonathan Tah sukses membesut lini belakang Leverkusen yang baru kebobolan 19 gol di Bundesliga musim ini, jauh lebih solid dibandingkan tim peringkat kedua Bayern Munich yang sudah kebobolan 36 gol.

Pemain berusia 28 tahun kelahiran Hamburg itu selalu menjadi pilihan utama Alonso untuk dipasangkan bersama Edmond Tapsoba dan Odilon Kossounou dalam formasi 3-4-2-1.

Jonatan Tah tahu betul suasana ruang ganti Leverkusen yang diperkuatnya sejak 2015.

Bek utama skuad Jerman Euro 2024 itu juga mencetak empat gol, termasuk gol krusial ke gawang RB Leipzig pada Januari lalu yang membalikkan keadaan untuk kemenangan Leverkusen. (Semut/Z-1)

Bayer Leverkusen telah berhasil meraih kesuksesan berkat kontribusi lima pemain kunci. Kai Havertz, Kevin Volland, Julian Brandt, Charles Aranguiz, dan Jonathan Tah telah menjadi tulang punggung tim dengan kemampuan dan performa yang luar biasa. Mereka berperan penting dalam mencapai prestasi yang gemilang bagi Leverkusen.

Source

Pos terkait