Mobil jurnalis Al-Jazeera terkena serangan Israel di Jalur Gaza di Palestina (Dok. Al-Jazeera).
SWEDIA dan Slovenia telah mengeluarkan peringatan keras yang mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Israel dan wilayah Palestina karena meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
“Hari ini Kementerian Luar Negeri Swedia memperketat travel warning Swedia terkait Israel dan Palestina. Mulai saat ini ada peringatan keras terhadap semua perjalanan ke kedua negara tersebut,” tulis Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson melalui media sosial X pada Kamis (8/1).
Kristersson mendesak warga Swedia untuk mengambil keputusan ini dengan serius karena situasi keamanan di Timur Tengah sangat serius dan dapat memburuk dengan cepat.
Baca juga: Swedia dan Slovenia Keluarkan Larangan Perjalanan ke Israel
Demikian pula Kementerian Luar Negeri Slovenia mengeluarkan pernyataan yang mendesak warganya untuk menjauh dan menghindari bepergian ke Israel, Iran, dan Lebanon.
Kementerian Luar Negeri juga menyoroti masalah keamanan yang serius di Lebanon dan menyarankan warga Slovenia yang berada di sana untuk segera meninggalkan negara tersebut.
Ketegangan keamanan di Israel meningkat setelah Tel Aviv mengumumkan terbunuhnya komandan senior militer Hizbullah Fuad Shukr dalam serangan udara di sebuah gedung di selatan Beirut pada Selasa (30 Juli) malam. Hizbullah membenarkan pembunuhan Shukr pada Rabu (31 Juli) malam.
Beberapa jam kemudian, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan Israel telah membunuh kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan udara di kediamannya di ibu kota Iran, Teheran.
Haniyeh hadir karena mendapat undangan menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Kekhawatiran akan terjadinya perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah bentrokan lintas batas selama berbulan-bulan.
Peningkatan ini terjadi di tengah serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan hampir 39.500 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas. (Semut/Z-2)