Sekolah Ahok di Jakarta tidak memprioritaskan penerimaan siswanya

Ahok: Sekolah di Jakarta Jangan Utamakan Terima Siswa dengan Nilai Tinggi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Dok.Antara).

POLITIKUS Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengutarakan pandangannya terhadap sektor pendidikan di Jakarta. Menurutnya, proses penerimaan siswa ke sekolah tidak boleh mengutamakan prestasi akademik yang tinggi.

“Saya tidak mengizinkan sekolah memiliki nilai penerimaan tertinggi. “Karena banyak anak yang tidak mampu tes, tidak sekolah, harus sekolah jauh,” kata Ahok dalam acara 'Tanya Gubernur Jakarta Ahok?', di Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka, Jakarta Selatan , pada Sabtu (8.3.).

Bacaan Lainnya

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, anak-anak dari keluarga kaya akan lebih diuntungkan jika sistem pendaftarannya didasarkan pada nilai yang tinggi. Mereka biasanya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dibandingkan orang tuanya, sehingga mereka mempunyai peluang lebih besar untuk masuk ke sekolah terbaik.

Baca juga: Elektabilitas Ahok Selalu Teratas, PDIP Cermati dan Cari Mitra di Pilgub Jakarta

Sebaliknya, anak-anak dari keluarga kurang mampu mungkin tidak diterima di sekolah yang dekat dengan tempat tinggal mereka, karena menghadapi biaya transportasi yang lebih tinggi dan kesulitan-kesulitan lainnya.

“Ayah dan ibunya tidak punya uang, apalagi kurikulum saat ini sulit,” kata Ahok.

Ahok juga menceritakan pengalaman pribadinya, bercerita tentang teman-temannya di kampung halaman yang meski rajin belajar, harus menghentikan pendidikan di jenjang SMA.

Baca juga: Punya Masa Lalu Menarik, Duo Anies-Ahok di Pilgub DKI Jakarta Dinilai Potensial

Karena patah semangat, dia bilang 'mengapa saya harus rajin kalau ayahmu dianggap kaya di desa', bagi orang Jakarta tidak ada apa-apa selain dianggap kaya di desa,' lanjutnya.

Oleh karena itu, Ahok menilai sistem pendaftaran sekolah di Jakarta tidak boleh hanya fokus pada nilai tinggi. Ia menekankan pentingnya semangat belajar anak dan mengatasi perbedaan sosial agar tidak menjadi kendala.

“Jadi itu yang terpenting, setiap anak tidak boleh putus asa. “Jika kamu tidak mempunyai ayah dan ibu yang kaya, kamu tidak mempunyai bibi atau paman yang kaya, kamu tidak mempunyai orang kaya yang berhati baik, kamu mempunyai ayah di pemerintahan yang kaya, itu milikmu kepala daerah,” kata Ahok. (P-5)

Pos terkait