Topautopay.com – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan bahwa Israel tidak bisa membela diri atas serangan terhadap Palestina. Pernyataannya muncul setelah krisis di wilayah Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil. Marsudi menyerukan agar komunitas internasional bertindak tegas untuk menghentikan konflik yang berkepanjangan ini.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan tindakan Israel yang membunuh warga Palestina dan menyerang objek sipil di Jalur Gaza atas dasar “membela diri” sama sekali tidak dapat diterima. “Alasan ini tidak bisa digunakan oleh penjajah seperti Israel,” ujarnya dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersama para menteri luar negeri Arab Saudi, Mesir, Palestina, dan Yordania di Moskow, Selasa (21/11). Pertemuan Menlu Lavrov dengan mitranya dari lima negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berlangsung hangat dan terbuka, kata Retno, memberikan pernyataan kepada media melalui video terkait pertemuan tersebut Baca juga: Netanyahu Kembali Berperang Setelah Gencatan Senjata Disambut Rusia kunjungan Menteri Luar Negeri OKI yang merupakan tindak lanjut dari KTT Gabungan OKI-Liga Arab yang diselenggarakan di Riyadh pada 11 November, untuk menghentikan kekejaman Israel di Gaza dan memperlancar aliran bantuan kemanusiaan. Menurut Retno, Rusia juga menyetujui poin-poin OKI – Resolusi KTT Liga Arab. “Kami sampaikan pentingnya bagi semua negara untuk “melihat dengan jelas masalah Gaza dan mengambil sikap yang adil,” ujarnya. Baca juga: Putin: barbarisme Israel didukung oleh perlindungan dan dukungan AS. Menlu Retno juga menekankan pentingnya semua negara-negara yang bertindak segera terhadap kekerasan dapat dihentikan, gencatan senjata tercapai dan bantuan kemanusiaan diterima dengan lancar atau tanpa hambatan. “Hal ini memerlukan dukungan banyak negara, terutama anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk Rusia,” ujarnya. pertemuan para menteri luar negeri OKI dan menteri luar negeri Rusia juga membahas upaya menyusun langkah-langkah strategis untuk mencapai solusi dua negara, termasuk kemungkinan diadakannya konferensi internasional tentang perdamaian di Palestina. , termasuk Indonesia, untuk menjalankan tugasnya sebagai utusan perdamaian Palestina. Sebelum Moskow, Retno dan Menlu OKI mengunjungi Beijing dan bertemu dengan Menlu China Wang Yi. Kemudian rombongan menlu OKI melanjutkan kegiatannya dengan kunjungan ke Inggris untuk bertemu dengan Menlu David Cameron dan akan dilanjutkan ke Paris untuk bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron. Kunjungan ke anggota tetap Dewan Keamanan PBB atau P5 ini dilakukan seiring OKI dan Liga Arab meminta Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi tegas untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Sejak pecahnya perang menyusul serangan mendadak sayap militer Hamas dan pejuang kemerdekaan Palestina di wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, mesin perang Israel terus menerus membombardir Gaza. Aksi brutal militer Israel yang mendapat dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat, tidak hanya menghancurkan bahkan meluluhlantahkan banyak bangunan sipil di Gaza, tetapi juga menewaskan lebih dari 11 ribu warga Palestina yang tidak bersalah. TV Al Jazeera melaporkan bahwa dua pertiga korban kejahatan Israel adalah perempuan dan anak-anak. Akibat kampanye genosida dan penghancuran rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan pemukiman di Gaza, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Israel sebagai negara teroris. Israel sendiri mengaku kehilangan banyak warganya akibat serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Namun, Israel merevisi jumlah korban di pihaknya dari semula 1.400 menjadi 1.200. (Semut/Z-1)
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan tindakan Israel yang membunuh warga Palestina dan menyerang objek sipil di Jalur Gaza atas dasar “membela diri” sama sekali tidak dapat diterima.
“Alasan ini tidak bisa digunakan oleh penjajah seperti Israel,” ujarnya dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersama para menteri luar negeri Arab Saudi, Mesir, Palestina, dan Yordania di Moskow, Selasa (21/11).
Pertemuan Menlu Lavrov dengan rekan-rekan lima negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berlangsung hangat dan terbuka, kata Retno saat memberikan pernyataan kepada media melalui video terkait pertemuan tersebut.
Netanyahu kembali berperang setelah gencatan senjata
Rusia menyambut baik kunjungan para menteri luar negeri OKI sebagai tindak lanjut KTT Gabungan OKI-Liga Arab yang diadakan di Riyadh pada 11 November, untuk menghentikan kekejaman Israel di Gaza dan memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan.
Menurut Retno, Rusia juga menyetujui poin-poin resolusi KTT OKI dan Liga Arab.
“Kami menyampaikan pentingnya semua negara melihat secara jelas masalah Gaza dan mengambil sikap yang adil,” ujarnya.
Putin: Barbarisme Israel didukung oleh perlindungan dan dukungan Amerika Serikat
Menlu Retno juga menekankan pentingnya tindakan segera yang dilakukan semua negara guna menghentikan kekerasan, mencapai gencatan senjata, dan memberikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
“Hal ini memerlukan dukungan banyak negara, terutama anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk Rusia,” ujarnya.
Dalam pertemuan para menlu OKI dan menlu Rusia juga dibahas upaya menyusun langkah-langkah strategis bagi terwujudnya solusi dua negara, termasuk kemungkinan diselenggarakannya konferensi internasional tentang perdamaian di Palestina.
Kunjungan Menlu Retno dan beberapa menlu negara anggota OKI ke Rusia merupakan kelanjutan dari resolusi KTT OKI yang memberi wewenang kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, untuk menjalankan tugasnya sebagai utusan perdamaian Palestina.
Sebelum Moskow, Retno dan Menlu OKI mengunjungi Beijing dan bertemu dengan Menlu China Wang Yi.
Kemudian rombongan menlu OKI melanjutkan kegiatannya dengan kunjungan ke Inggris untuk bertemu dengan Menlu David Cameron dan akan dilanjutkan ke Paris untuk bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron.
Kunjungan ke anggota tetap Dewan Keamanan PBB atau P5 ini dilakukan seiring OKI dan Liga Arab mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi tegas untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Sejak pecahnya perang menyusul serangan mendadak sayap militer Hamas dan Pejuang Kemerdekaan Palestina di wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, mesin perang Israel terus menerus membombardir Gaza.
Aksi brutal militer Israel yang mendapat dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat, tidak hanya menghancurkan bahkan meluluhlantahkan banyak bangunan sipil di Gaza, tetapi juga menewaskan lebih dari 11 ribu warga Palestina yang tidak bersalah.
TV Al Jazeera melaporkan bahwa dua pertiga korban kejahatan Israel adalah perempuan dan anak-anak.
Akibat kampanye genosida dan penghancuran rumah sakit, sekolah, tempat ibadah dan pemukiman di Gaza, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Israel sebagai negara teroris.
Israel sendiri mengaku kehilangan banyak warganya akibat serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Namun, Israel merevisi jumlah korban di pihaknya dari semula 1.400 menjadi 1.200. (Semut/Z-1)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Israel tidak bisa membela diri atas serangan terhadap warga Palestina. Ia menyerukan agar Israel menghentikan kekerasan dan menekankan pentingnya solusi damai untuk konflik tersebut. Marsudi juga mendukung usulan gencatan senjata untuk memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina.