Mendukung gencatan senjata, Cak Imin bersama Kiai NU

Mendukung gencatan senjata, Cak Imin bersama Kiai NU

Topautopay.com – Cak Imin dan Kiai NU bersama-sama mendukung gencatan senjata untuk mewujudkan perdamaian di Indonesia. Mereka berkomitmen untuk menjalin dialog dan mediasi guna mengatasi konflik yang terjadi di berbagai daerah. Dengan kerja sama dan kearifan lokal, diharapkan dapat menciptakan kondisi yang aman dan damai bagi seluruh masyarakat.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar bersama sejumlah kiai mengumumkan pembentukan Komite Palestina. Acara tersebut diadakan di Hotel Khas, Surabaya, Jawa Timur. Bahkan Imin dalam sambutannya mengatakan, Komite Palestina merupakan komitmen bangsa Indonesia dalam membela kebebasan rakyat Palestina. Kami berharap panitia bisa memberikan solusi baru. “Sejak kewenangan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak ada lagi, maka kewenangan posisi OKI (Organisasi Kerjasama Islam) telah runtuh total,” kata Muhaimin Iskandar melalui keterangan tertulis, Jumat (10/11). Gus Imin, sapaan akrabnya, ingin semua pihak terlibat dalam mendukung perdamaian bagi rakyat Palestina. Terutama pemerintah pusat dan daerah. Baca juga: Elektabilitas Anies-Muhaimin Tumbuh di Pulau Jawa. Pemimpin masyarakat sipil, rakyat, berangkat untuk menjadi perantara perdamaian secepatnya demi berdirinya negara merdeka di Palestina, tambahnya. Baca Juga: Dukung AMIN, Fachrul Razi: 5 Jenderal di Pasangan Kedua, Hanya 1 yang Benar Sementara itu, tim Komite Palestina, KH Najih Maimun Zubair menilai Gus Imin dan Anies Baswedan mampu memukul mundur barbarisme Israel. Dan tidak hanya itu, kata dia, untuk membela Palestina, Hizib Nashara bisa dikirim ke Israel. Insya Allah dengan gerakan santri militer yang dipimpin Cak Imin dan presidennya Anies Baswedan, Insya Allah kita bisa mengusir barbarisme, tegasnya. Diketahui ada tiga misi yang tertuang dalam Komite Palestina: Pertama, pelaksanaan misi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina dengan mendorong gencatan senjata. Kedua, mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan penuh bangsa Palestina. Dan ketiga, memperjuangkan kebebasan dan jaminan keamanan bagi umat Islam yang melaksanakan salat di Masjid Al-Aqsa. (Z-8)

KEMUNGKINAN calon wakil presiden (Cawapres) koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar bersama sejumlah kiai mengumumkan pembentukan Komite Palestina. Acara tersebut diadakan di Hotel Khas, Surabaya, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Bahkan Imin dalam pidatonya mengatakan bahwa Komite Palestina merupakan komitmen bangsa Indonesia untuk membela kebebasan rakyat Palestina. Kami berharap panitia bisa memberikan solusi baru.

“Sejak kewenangan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak ada lagi, maka kewenangan posisi OKI (Organisasi Kerjasama Islam) telah runtuh total,” kata Muhaimin Iskandar melalui keterangan tertulis, Jumat (10/11).

Gus Imin, sapaan akrabnya, ingin semua pihak terlibat dalam mendukung perdamaian bagi rakyat Palestina. Terutama pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Elektabilitas Anies-Muhaimin Meningkat di Pulau Jawa

“Para pemimpin masyarakat sipil, umat, telah bertekad untuk menjadi perantara perdamaian sesegera mungkin demi pembentukan negara merdeka di Palestina,” tambahnya.

Baca Juga: Dukung AMIN, Fachrul Razi: 5 Jenderal di Pasangan Lain, Hanya 1 yang Benar

Sementara itu, tim Komite Palestina, KH Najih Maimun Zubair menilai Gus Imin dan Anies Baswedan mampu menolak barbarisme Israel. Dan tidak hanya itu, kata dia, untuk membela Palestina, Hizib Nashara bisa dikirim ke Israel.

Insya Allah dengan gerakan santri militer yang dipimpin Cak Imin dan presidennya Anies Baswedan, Insya Allah kita bisa mengusir barbarisme, tegasnya.

Diketahui ada tiga misi yang tertuang dalam Komite Palestina: Pertama, pelaksanaan misi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina dengan mendorong gencatan senjata. Kedua, mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan penuh bangsa Palestina. Dan ketiga, memperjuangkan kebebasan dan jaminan keamanan bagi umat Islam yang melaksanakan salat di Masjid Al-Aqsa. (Z-8)

Cak Imin bersama Kiai NU mendukung gencatan senjata untuk mewujudkan perdamaian. Dalam upaya mencapai kedamaian, mereka mengajak semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai. Kolaborasi ini menunjukkan kesatuan dalam menjaga perdamaian dan keselamatan bersama.

Source

Pos terkait