Topautopay.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berhasil menjaga stabilitas perbankan nasional di tengah tekanan ekonomi global. Meski sejumlah bank dunia terkena imbas krisis keuangan, LPS masih mampu menjamin keselamatan simpanan nasabah dan memberikan dukungan terhadap sistem keuangan Indonesia. Keberhasilan LPS dalam menjaga keseimbangan perbankan nasional tidak hanya memberikan rasa aman bagi nasabah, tetapi juga membuktikan betapa pentingnya peran lembaga ini dalam menjaga stabilitas keuangan nasional.
Setelah apa yang terjadi pada bank-bank AS, bank-bank di Eropa juga berpeluang mengalami guncangan. Perbankan Eropa terpukul oleh sejumlah faktor, seperti likuiditas yang stagnan dan gagal bayar. Berbeda dengan Eropa dan Amerika Serikat, perbankan nasional dinilai masih stabil.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Porbia Yudi Sadewa mengatakan, masyarakat khususnya pelaku industri di Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan bencana yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.
“Karena situasi ekonomi Indonesia sangat fleksibel terhadap guncangan eksternal. Pasalnya, sebagian besar perekonomian kita digerakkan oleh konsumsi domestik. Namun demikian, kita tetap harus selalu menjaga tingkat permodalan yang kental. Berhati-hati terhadap berbagai ketidakpastian dengan menjaga,” ujarnya di Jakarta, Kamis (30/3).
Purbia mengimbau para pelaku industri untuk mencermati berbagai sektor yang kini memiliki peluang besar. Tujuannya untuk menyalurkan dana dari perbankan.
Terkait dengan likuiditas, meskipun secara agregat industri perbankan saat ini sangat likuid, diversifikasi instrumen keuangan perlu dilakukan agar ketersediaan dana selalu mencukupi.
Saat ini, industri perbankan nasional masih dalam kondisi stabil. Secara nasional, rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan berada dalam kondisi sehat yaitu sebesar 2,59% per Januari 2023. Rasio permodalan (CAR) perbankan juga sangat rendah, yakni sebesar 25,93% per Januari 2023.
Anda harus terjaga
Posisi likuiditas bank saat ini berada dalam kondisi yang sangat menguntungkan. Aset Likuid/Non Core Deposit (AL/NCD) dan Aset Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 129,64% dan 29,13% per Januari 2023. Nilai ini dua setengah kali di atas batas.
“Namun demikian, kita harus mewaspadai efek tidak langsung dari peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan. Penting bagi perbankan untuk terus menjaga tingkat likuiditas pada tingkat yang aman untuk melayani kebutuhan penarikan dana nasabah, dan menjaga permodalan tetap pada tingkat yang wajar. keadaan sehat,” kata Purbia.
Perbia kembali meminta masyarakat untuk tetap percaya pada sistem perbankan nasional dan tidak takut untuk mulai berinvestasi, sementara di banyak negara besar kemungkinan akan terjadi krisis.
Di tengah berbagai tekanan internasional tersebut, Indonesia diperkirakan akan memasuki masa resesi. Hal ini mengacu pada fakta bahwa pada tahun 2022, perekonomian Indonesia tumbuh secara mengesankan sebesar 5,31%, dan sebagian besar ditopang oleh konsumsi domestik yang menyumbang 52,81% dari PDB pada triwulan IV tahun 2022.
Prabia mengatakan: “Masyarakat juga harus tenang dengan tabungannya. Aset LPS sekarang sudah lebih dari 196 triliun, jadi jangan takut menabung, karena dana LPS cukup untuk menjamin tabungan masyarakat.”
Per 28 Februari 2023, total aset LPS mencapai Rp196,68 triliun. Posisi ini meningkat 5,32% (YTD) dibandingkan posisi akhir tahun lalu 31 Desember 2022, atau meningkat 15,07% (YoY) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu 28 Februari 2022.
Pada tahun 2023, LPS menargetkan posisi aset lebih dari Rp200 triliun untuk terus memperkuat kapasitas LPS dalam melakukan pengelolaan bank secara efektif.
(Z-9)
Meskipun perbankan global terdampak oleh berbagai krisis ekonomi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berperan aktif dalam menjaga stabilitas perbankan nasional. Dalam lembaga ini, simpanan nasabah dijamin hingga batas tertentu sehingga masyarakat tetap percaya pada perbankan. Terbukti, perbankan nasional terus mengalami pertumbuhan meskipun di tengah tantangan ekonomi global. Hal ini menunjukkan bahwa LPS memainkan peran penting dalam stabilisasi sistem perbankan nasional.