Manajemen Lorin Group Solo merayakan Hari Batik Nasional dengan kegiatan khusus bertajuk “Lorin Explorer Goes to Kampung Batik Kauman” pada tanggal 5 Oktober. (Grup Lorin Solo)
Hari Batik Nasional tahun ini dirayakan khusus oleh manajemen Lorin Group Solo. Tak hanya bangga membatik pada 2 Oktober, manajemen hotel juga mengajak 30 karyawan dan Ketua Departemen (HOD) belajar membatik langsung dengan empu batik di Kampung Wisata Batik Kauman, pada Sabtu (10/5). Dengan judul Lorin Explorer berangkat ke Kampung Batik Kauman.
Antusiasme para staf dan HOD sangat besar mulai dari menggambar sketsa batik, menorehkan lilin (lilin yang digunakan untuk membuat motif batik pada kain) dengan canting, bahkan mewarnai kain batik mereka sendiri.
Mereka menuliskan karyanya dengan coretan batik di atas papan batik berukuran 30 sentimeter (cm) x 30 cm. Meski disediakan sketsa, namun tidak sedikit staf dan HOD yang berkreasi menggambar motif batik sesuai selera masing-masing.
Baca juga: Pesona Batik Pekalongan dalam Koleksi Batik Amanda Hartanto
“Proses yang paling sulit adalah saat melukis. Malam hari harus selalu panas agar bisa meresap ke dalam kain. Belum lagi tetesan di malam hari tidak sesuai dengan sketsa. Jadi memang harus bersabar agar motif batik tercipta dengan baik. ,” ujar salah satu peserta Rina Safitri mengomentari pengalamannya selama proses membatik. .
Nah, proses demi proses inilah yang harus dialami oleh para peserta agar bisa lebih mengapresiasi kain batik sebagai warisan budaya takbenda yang ditetapkan UNESCO sejak 2 Oktober 2009.
Human Resource Manager (HRM) Lorin Group Solo, Prasetyo Nugroho berharap dengan mengetahui sulitnya proses pembuatan batik akan meningkatkan rasa kepemilikan terhadap kain batik. Oleh karena itu, saya ingin berkontribusi dalam pelestariannya.
Baca Juga: Sunan Membatik Cara Sunan Hotel Solo merayakan Hari Batik Nasional dengan kearifan lokal
“Sampai saat ini kita sudah sering memakai batik di berbagai acara. Namun rasa hormat kita terhadap batik tidak hanya itu saja. Kita juga mempunyai kewajiban untuk ikut melestarikan kain batik. Salah satu caranya adalah dengan belajar membatik. Harapan kita bisa semua menjadi penerus para empu batik di masa depan,” jelasnya.
Prasetyo menambahkan, manajemen Lorin Group Solo sangat peduli terhadap pelestarian budaya Jawa. Sejalan dengan konsep warisan budaya Jawa, Lorin Solo Hotel tidak hanya fokus pada pelestarian kain batik saja.
Namun setiap sore ada gamelan karawitan yang memainkan niyaga, seperangkat wayang kulit dipajang di lobi hotel, dan setiap hari Minggu para tamu juga berkesempatan menikmati sarapan pagi diiringi live lagu sitter oleh para pemain sitter di restoran Sasono Bujono.
Baca Juga: Rayakan Hari Batik Nasional, Best Western Premier The Hive Gaet UKM Batik Asal Yogyakarta
“Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kita terhadap kain batik. Hari batik kita rayakan dengan mengenal para empu batik di Kota Solo. Kota ini terkenal dengan kain batiknya,” tutupnya.
Seperti diketahui, Desa Wisata Batik Kauman merupakan salah satu sentra empu batik di kota Bengawan. Selain sejumlah galeri dan toko batik, terdapat pula bengkel batik tulis dan stempel.
Dilengkapi dengan beragam UMKM kuliner khas Kota Solo. Selain belajar membatik, pimpinan Lorin Group Solo mengajak peserta menjelajahi setiap sudut resor wisata Kauman Batik. (RO/Z-3)