Langkah Petrose pasca pengambilalihan anak usahanya dinantikan

Langkah Petrose pasca pengambilalihan anak usahanya dinantikan

Topautopay.com – Langkah Petrose setelah pengambilalihan anak usahanya sangat dinantikan. Para pemegang saham dan pelanggan ingin tahu bagaimana perusahaan akan berkembang di bawah kepemimpinan baru. Keputusan strategis, perubahan manajemen, dan rencana ekspansi menjadi fokus perhatian dalam periode pasca pengambilalihan ini.

PT Petrosea di ambang perubahan besar terkait rencana pengambilalihan perseroan oleh PT Kreasi Jasa Persada (KJP), yang merupakan anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Pengambilalihan tersebut berdasarkan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PPSB) pada 7 November 2023. KJP bertindak sebagai pembeli dan PT Caraka Reksa Optima (CRO) bertindak sebagai penjual saham PTRO. Jumlah saham yang dimiliki CRO pada PTRO yang akan dibeli dan diambil alih oleh KJP berdasarkan PPSB adalah sebanyak 342.925.700 lembar saham atau setara dengan 34% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. Baca Juga: Brick Akuisisi Perusahaan Remittance Eastern Global Remittance Rencana transaksi akan berlaku efektif setelah memenuhi seluruh persyaratan awal sebagaimana ditentukan dalam PPSB. Jika Rencana Transaksi efektif, KJP akan menjadi pengendali baru PTRO dan menambah aset KJP. Hal ini secara tidak langsung akan memperluas jaringan usaha KJP, serta menjadi bagian dari rencana pengembangan bisnis jangka panjang CUAN Group untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui rilis data PTRO, kepemilikan mayoritas baru akan segera merevisi struktur kepemimpinan perseroan melalui RUPSLB pada 4 Desember mendatang. Baca juga: Chevron Akan Beli Pesaing Hess Senilai US$53 Miliar “Agenda RUPS antara lain persetujuan perubahan susunan pengurus dan direksi perseroan, sesuai ketentuan Pasal 7 dan Pasal 23 Peraturan Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 yang mengacu pada direksi dan “Dewan Komisaris emiten atau perusahaan publik, serta Pasal 11 dan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan”, demikian tertulis dalam pengumuman perseroan. Hal ini juga dibenarkan oleh sumber internal yang enggan disebutkan namanya. Ia menegaskan akan ada perubahan. “Ya, akan ada perubahan. Awal November 2023 yang bersangkutan diminta menandatangani surat pengunduran diri dan seluruh sahamnya diambil,” ujarnya. Namun, belum ada keterangan resmi dari manajemen PTRO terkait rumor tersebut. Sejauh ini investor dan analis masih menunggu untuk melihat bagaimana CUAN mengarahkan kapal yang baru diakuisisi ini.(RO/Z-11)

PT Petrosea di ambang perubahan besar terkait rencana pengambilalihan perseroan oleh PT Kreasi Jasa Persada (KJP), yang merupakan anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Bacaan Lainnya

Akuisisi tersebut berdasarkan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CPSA) pada 7 November 2023. KJP bertindak sebagai pembeli dan PT Caraka Reksa Optima (CRO) bertindak sebagai penjual saham PTRO.

Jumlah saham yang dimiliki CRO pada PTRO yang akan dibeli dan diambil alih oleh KJP berdasarkan PPSB adalah sebanyak 342.925.700 lembar saham atau setara dengan 34% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor.

Brick membeli perusahaan pengiriman uang Eastern Global Remittance

Rencana Transaksi akan berlaku efektif setelah terpenuhinya seluruh persyaratan awal sebagaimana diatur dalam PPSB. Jika Rencana Transaksi efektif, KJP akan menjadi pengendali baru PTRO dan menambah aset KJP. Hal ini secara tidak langsung akan memperluas jaringan usaha KJP, serta menjadi bagian dari rencana pengembangan bisnis jangka panjang CUAN Group untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui rilis data PTRO, kepemilikan mayoritas baru akan segera merevisi struktur kepemimpinan perseroan melalui RUPSLB pada 4 Desember mendatang.

Chevron akan membeli pesaing Hess seharga $53 miliar

Agenda GSD antara lain persetujuan perubahan susunan dewan pengawas dan direksi perseroan, sesuai dengan ketentuan Pasal 7 dan Pasal 23 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK. 04/2014 yang mengacu pada Direksi dan Dewan Pengawas emiten atau perusahaan publik, serta Pasal 11 dan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan”, bunyi siaran pers Perseroan.

Hal ini dibenarkan oleh sumber internal yang enggan disebutkan namanya. Ia menegaskan, akan ada perubahan.

Ya, akan ada perubahan. Awal November 2023, yang bersangkutan diminta menandatangani surat pengunduran diri dan diambil seluruh sahamnya, ujarnya.

Namun belum ada pernyataan resmi dari manajemen PTRO terkait rumor tersebut. Sejauh ini, investor dan analis masih menunggu bagaimana CUAN akan mengarahkan kapal yang baru diakuisisi tersebut. (RO/Z-11)

Setelah pengambilalihan anak usahanya, langkah Petrose selanjutnya sangat dinantikan. Perubahan strategi, manajemen, dan fokus bisnis menjadi sorotan utama. Keterbukaan dan komunikasi yang jelas kepada para pemegang saham serta rencana berkelanjutan untuk memulihkan kinerja perusahaan diharapkan akan menjadi langkah kunci dalam memulihkan kepercayaan dan kesuksesan perusahaan.

Source

Pos terkait