Topautopay.com – Kepala BSKDN Kemendagri menegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjadi yang terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap ASN agar dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan negara.
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo (Dok. BSKDN Kemendagri)
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menegaskan aparatur sipil negara (ASN) harus menjadi garda terdepan dalam inovasi.
Menurutnya, jika setiap ASN konsisten berinovasi, berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah (Pemda) bisa teratasi.
“ASN harus bisa berinovasi (khususnya) dari pekerjaan-pekerjaan yang paling sulit. Silakan lahirkan inovasi-inovasi dari permasalahan yang dihadapi berulang kali dan masih terjadi hingga saat ini, berkomitmenlah untuk menjadikan inovasi sebagai solusi permasalahan tersebut,” kata Yusharto di aula gedung. Barata Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (27 Februari).
Baca juga: Kementerian Dalam Negeri meningkatkan penggunaan inovasi melalui proyek perubahan
Ia menambahkan, dalam melakukan inovasi, setiap ASN harus membangun tim yang kuat dari berbagai pihak termasuk pemerintah melalui kementerian dan lembaga (K/L), perguruan tinggi, dan swasta.
Yusharto mengatakan, pihak-pihak tersebut bisa dijadikan pembiayaan kreatif untuk produksi inovasi bersama.
“Tidak mempunyai anggaran bukan berarti tidak bisa berinovasi, karena itu kita harus berkembang secara kreatif, salah satunya dengan melibatkan berbagai pihak yang akan menjadi pendanaan kreatif kita,” jelas Yusharto.
Baca juga: BSKDN Kemendagri: Inovasi di daerah bisa datang dari banyak sisi
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga membeberkan peta kekuatan inovasi wilayah Kabupaten Tulungagung tahun 2023 yang cenderung menurun pada aspek kualitas data pendukung laporan inovasi daerah pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID).
Sedangkan berdasarkan sebaran kematangan inovasi daerah di Provinsi Tulungagung pada tahun 2023, terdapat 33,38 persen indikator yang belum terpenuhi atau tidak sesuai.
Guna memperkuat ekosistem inovasi di Tulungagung, Yusharto menyarankan agar pemerintah Tulungagung dapat mereplikasi inovasi daerah lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Tulungagung sebagai penerima manfaat.
“Bapak/Ibu dapat melihat panduan tampilan inovasi yang kami buat di Tuxedovation, yang berisi data sekitar 14.000 inovasi yang dapat dipelajari di Kementerian Dalam Negeri,” ujarnya. (Z-5)
Kepala BSKDN Kemendagri menegaskan bahwa ASN harus menjadi yang terdepan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. ASN diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dalam menjalankan tugasnya demi kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat. Semoga semangat dan dedikasi ASN selalu terjaga.