Topautopay.com – Insiden kekerasan senjata di Amerika Serikat terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa lebih dari 39.000 orang tewas karena senjata api pada tahun 2019, termasuk pembunuhan massal yang mengguncang negara itu. Hal ini memicu debat sengit tentang kebijakan senjata di Amerika, yang belum menemukan solusi yang memuaskan bagi semua pihak.
Lebih dari separuh rumah tangga di Amerika Serikat terkena dampak insiden terkait kebakaran. Sementara itu, satu dari lima orang Amerika pernah mengalami ancaman kebakaran.
“Sekitar 54% orang dewasa AS mengatakan mereka atau anggota keluarga pernah mengalami kebakaran,” kata laporan survei Kaiser Family Foundation yang dirilis Selasa. (11/4).
Survei menunjukkan bahwa 21% orang Amerika secara pribadi telah diancam dengan senjata api, sementara 19% lainnya mengatakan bahwa anggota keluarga telah dibunuh oleh senjata, termasuk bunuh diri.
Sekitar 17% responden mengatakan bahwa mereka secara pribadi menyaksikan seseorang ditembak, 4% menunjukkan bahwa mereka menggunakan senjata untuk membela diri, dan 4% terluka dalam penembakan.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah orang yang menggunakan senjata api untuk membela diri meningkat menjadi 18% di antara orang dewasa dengan pekerjaan saat ini atau sebelumnya yang melibatkan penggunaan senjata api, termasuk personel militer atau penegak hukum.
Survei ini menemukan bahwa sekitar 55% kematian di Amerika Serikat adalah bunuh diri, termasuk oleh api. Seiring dengan banyak faktor, termasuk tetapi tidak terbatas pada pendapatan, usia, pendidikan, dan lokasi, ras dan etnis adalah prediktor demografis kekerasan senjata terbesar di Amerika Serikat.
Itu sebabnya survei menambahkan bahwa orang kulit berwarna lebih mungkin mengalami insiden kebakaran. 31% orang dewasa kulit hitam secara pribadi menyaksikan seseorang ditembak, dibandingkan dengan 22% orang dewasa Hispanik.
Sekitar 84% orang dewasa mengatakan bahwa mereka telah mengambil setidaknya satu tindakan pencegahan terhadap kemungkinan kekerasan senjata yang memengaruhi keluarga mereka.
Menurut survei, empat dari 10 orang dewasa di Amerika Serikat tinggal di rumah yang memiliki senjata. Survei dilakukan setelah penembakan sekolah yang mematikan di Nashville, Tennessee yang menewaskan tiga siswa dan tiga orang dewasa.
Lebih dari 11.500 orang di Amerika tewas akibat kekerasan senjata. Pada 11 April, kelompok riset nirlaba Gun Violence Archive mengatakan Selasa.
Sejak awal tahun 2023, telah terjadi 147 penembakan massal di Amerika yang menewaskan 72 anak. (Dunia TRT/Z-10)
Insiden kekerasan senjata di Amerika Serikat terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tingginya jumlah kematian dan terorisme yang disebabkan oleh senjata telah memicu banyak perdebatan tentang peraturan yang lebih ketat tentang kepemilikan senjata. Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengurangi insiden berdarah ini.