Topautopay.com – Indonesia mendesak OKI untuk bersatu dan memimpin penyelesaian krisis ini. Sebagai negara anggota OKI yang memiliki pengaruh besar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia bertekad untuk mengambil peran aktif dalam meredakan konflik di negara-negara anggota OKI. Bersama-sama, kita dapat mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.
PRESIDEN Joko Widodo mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersatu dan menjadi garda depan dalam menyelesaikan situasi di Gaza. Hal itu disampaikannya pada konferensi tingkat tinggi luar biasa (KTT) Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh. “Pertama, gencatan senjata harus segera dilaksanakan. Alasan Israel untuk membela diri tidak dapat diterima. Ini adalah hukuman kolektif,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno dalam konferensi pers, Sabtu (11/11) malam. Presiden Jokowi juga menekankan beberapa usulan konkrit agar bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperluas. Maka OKI atau negara-negara OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih dapat diprediksi dan berkelanjutan. Baca juga: KTT Darurat OKI Hasilkan Solusi Atasi Krisis Gaza Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia sudah mengirimkan bantuan dan ke depan bisa menambah bantuan lagi, ujarnya. Presiden Jokowi mencontohkan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel yang menyasar rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia. Rumah sakit di Indonesia sudah kehabisan bahan bakar dan hal ini mengurangi kemampuan rumah sakit dalam melayani masyarakat yang sangat membutuhkan. Presiden menghimbau semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional, ujarnya. Baca Juga: Bertemu di Sela KTT OKI, Presiden Jokowi Peluk Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ketiga, lanjut Menlu Retno, OKI harus menggunakan segala jalur untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan, misalnya dengan menyerukan akses terhadap Komisi Penyelidikan Independen Internasional mengenai Wilayah Pendudukan Palestina yang dibentuk oleh PBB. Dewan- dan agar dapat memenuhi mandatnya, serta terus mendorong proses penasehatan pendapat di Mahkamah Internasional. Keempat, OKI harus mendorong perundingan damai segera dimulai untuk mencapai solusi dua negara. Presiden menolak gagasan solusi satu negara karena dipastikan Palestina akan dikorbankan. Presiden menyampaikan Indonesia siap berkontribusi dalam proses perdamaian Palestina, jelasnya. Menlu Retno menambahkan, Presiden Jokowi kembali menegaskan pentingnya OKI untuk bersatu dan memimpin, menggunakan segala cara damai, segala pengaruh dan segala upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina. Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Abbas untuk menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina, jelasnya. Presiden Abbas sangat mengapresiasi konsistensi Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina. Presiden Abbas juga meminta Presiden Jokowi menyampaikan pesan kepada Amerika Serikat saat bertemu dengan Joe Biden di Washington DC pada 13 November mendatang. Diketahui, KTT Luar Biasa OKI mengenai situasi di Gaza digelar di Riyadh pada Sabtu (11/11). Awalnya, dua pertemuan puncak terpisah akan digelar berdampingan, yakni KTT Liga Arab dan KTT OKI. Namun demi memberikan pesan yang kuat kepada dunia, diputuskan bahwa pelaksanaan kedua KTT tersebut akan digabung menjadi KTT Bersama. Presiden Indonesia Jokowi merupakan salah satu pemimpin dunia yang langsung menyatakan akan datang begitu mendapat undangan KTT pada 5 November atau enam hari lalu. (Z-3)
PRESIDEN Joko Widodo mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersatu dan menjadi garda depan dalam menyelesaikan situasi di Gaza. Hal itu disampaikannya pada konferensi tingkat tinggi luar biasa (KTT) Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh.
“Pertama, gencatan senjata harus segera dilaksanakan. Alasan Israel untuk membela diri tidak dapat diterima. Ini adalah hukuman kolektif,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno dalam konferensi pers, Sabtu (11/11) malam.
Presiden Jokowi juga menekankan beberapa usulan konkrit agar bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperluas. Maka OKI atau negara-negara OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih dapat diprediksi dan berkelanjutan.
KTT Luar Biasa OKI mengesahkan resolusi untuk mengatasi krisis di Gaza
Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengirimkan bantuan dan mungkin kedepannya akan menambah bantuan lagi, ujarnya.
Presiden Jokowi mencontohkan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel yang menyasar rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia. Rumah sakit di Indonesia sudah kehabisan bahan bakar dan hal ini mengurangi kemampuan rumah sakit dalam melayani masyarakat yang sangat membutuhkan. Presiden menghimbau semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional, ujarnya.
Bertemu di sela-sela KTT OKI, Presiden Jokowi merangkul Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Ketiga, lanjut Menlu, OKI harus menggunakan semua lini untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kekejaman kemanusiaan yang dilakukannya, misalnya dengan menyerukan akses terhadap Komisi Penyelidikan Independen Internasional mengenai Wilayah Pendudukan Palestina yang dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB. – dan agar dapat menjalankan mandatnya dan terus mendorong proses penasehatan pendapat di Mahkamah Internasional.
Keempat, OKI harus mendorong perundingan damai segera dimulai untuk mencapai solusi dua negara. Presiden menolak gagasan solusi satu negara karena dipastikan Palestina akan dikorbankan. Presiden menyampaikan Indonesia siap berkontribusi dalam proses perdamaian Palestina, jelasnya.
Menlu Retno menambahkan, Presiden Jokowi kembali menegaskan pentingnya OKI untuk bersatu dan memimpin, menggunakan segala cara damai, segala pengaruh dan segala upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina. Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Abbas untuk menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina, jelasnya.
Presiden Abbas sangat mengapresiasi konsistensi Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina. Presiden Abbas juga meminta Presiden Jokowi menyampaikan pesan kepada Amerika Serikat saat bertemu dengan Joe Biden di Washington DC pada 13 November mendatang.
Diketahui, KTT Luar Biasa OKI mengenai situasi di Gaza digelar di Riyadh pada Sabtu (11/11). Awalnya, dua pertemuan puncak terpisah akan digelar berdampingan, yakni KTT Liga Arab dan KTT OKI.
Namun demi memberikan pesan yang kuat kepada dunia, diputuskan bahwa pelaksanaan kedua KTT tersebut akan digabung menjadi KTT Bersama.
Presiden Indonesia Jokowi merupakan salah satu pemimpin dunia yang langsung menyatakan akan datang begitu mendapat undangan KTT pada 5 November atau enam hari lalu. (Z-3)
Indonesia mendorong OKI untuk bersatu dalam penyelesaian krisis global. Sebagai anggota terbesar OKI, Indonesia siap memimpin upaya bersama untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Bersama-sama, negara-negara anggota OKI dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tantangan global yang dihadapi dunia saat ini. Mari bersatu untuk mencapai perdamaian dan keadilan.