Topautopay.com – Festival Durian di Pekalongan menjadi ricuh setelah puluhan warga mengungsi akibat kebakaran. Kejadian ini menyebabkan ketegangan di tengah kemeriahan festival. Para pengunjung festival pun terkejut dan resah dengan situasi tersebut. Semoga kejadian ini segera terselesaikan dan festival dapat berlangsung dengan aman.
FESTIVAL durian di Lapangan Kajen, Provinsi Pekalongan, Jawa Tengah, ricuh, puluhan orang pingsan dan puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat berkerumun di antara warga yang hadir. Menurut media Indonesia, beberapa ambulans sedang mengangkut puluhan orang bolak-balik ke rumah sakit di provinsi Pekalongan pada Minggu (14 Januari). Sementara itu, puluhan orang lainnya dan tenaga medis berusaha membantu puluhan warga yang pingsan akibat saling dorong saat Festival Durian di Lapangan Kayen, Provinsi Pekalongan. Baca Juga: Ayep Zaki Tebar Kebaikan dengan Tanam 500 Pohon Durian Musangking Kericuhan yang terjadi saat Festival Durian cukup dramatis, banyak warga yang pingsan dan terluka akibat saling berebut tumpukan sedekah yang berisi ribuan durian. “Saya kesulitan bernapas karena mereka terus mendorong saya dari depan dan belakang,” kata Santi (34), salah satu korban. Baca juga: Inilah Asal Usul Batik Durian, Batik Khas Lubuklinggau. Hal senada juga diungkapkan Asih, 40, warga lainnya yang baru sadar dari koma. Saat itu banyak warga yang berebut tumpukan durian yang diarak, teriakkan panitia untuk tidak berebut tak dihiraukan dan mereka terus merangsek dari belakang hingga saling berebut buah durian yang diarak. . Festival durian di provinsi Pekalongan dibuka oleh Gubernur Pekalongan Fadia Arafiq dan berlangsung sejak Minggu (14/1) pagi, awalnya cukup sepi, karnaval segunung hasil bumi dan ribuan durian baru saja berlangsung. dimulai dan ketika masuk nomor delapan, tiba-tiba penonton dan warga menyaksikan berlanjutnya festival. Dinas Pariwisata dan Olahraga Daerah Pekalongan menyiapkan dua buah gunung berisi 2.000 buah durian yang diarak keliling alun-alun dan menjadi sasaran pengunjung sehingga menyebabkan perkelahian dan saling berdesak-desakan berubah menjadi suasana ricuh dan memakan banyak korban jiwa. Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Provinsi Pekalongan Abdul Baqi cukup terkejut dengan kericuhan yang terjadi pada festival durian kali ini, sebab seperti tahun-tahun sebelumnya, festival yang juga dihadiri ribuan warga ini dilakukan. dengan tertib dan lancar. “Kami akan menilai kembali ini,” tambahnya. Tujuan diadakannya Festival Durian ini, lanjut Abdul Baqi, adalah agar masyarakat, penggiat durian, petani durian selalu meningkatkan kualitasnya, sehingga kualitas durian semakin meningkat dan semakin terkenal serta dapat memperkuat perekonomian Provinsi Pekalongan, bahkan asuransi. juga diterapkan dengan baik. “Sekarang penting untuk memprioritaskan penyelamatan warga yang terluka dan pingsan akibat saling berdesak-desakan memperebutkan durian selama festival,” kata Abdul Baqi. (Z-5)
FESTIVAL durian di Lapangan Kajen, Provinsi Pekalongan, Jawa Tengah, ricuh, puluhan orang pingsan dan puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat berkerumun di antara warga yang hadir.
Menurut media Indonesia, beberapa ambulans sedang mengangkut puluhan orang bolak-balik ke rumah sakit di provinsi Pekalongan pada Minggu (14 Januari).
Sementara itu, puluhan orang lainnya dan tenaga medis berusaha membantu puluhan warga yang pingsan akibat saling dorong saat Festival Durian di Lapangan Kayen, Provinsi Pekalongan.
Baca Juga: Ayep Zaki Tebar Kebaikan dengan Menanam 500 Pohon Durian Musangking
Kericuhan yang terjadi saat Festival Durian berlangsung cukup dramatis, banyak orang yang pingsan dan terluka akibat saling berdesak-desakan dalam berebut gunungan sedekah berisi ribuan durian.
“Saya kesulitan bernapas karena mereka terus mendorong saya dari depan dan belakang,” kata Santi (34), salah satu korban.
Baca juga: Inilah asal muasal Batik Durian, batik khas Lubuklinggau
Hal senada juga diungkapkan Asih, 40, warga lainnya yang baru sadarkan diri dari tak sadarkan diri, saat itu banyak warga yang berebut tumpukan durian yang mereka pamerkan, teriak panitia jangan berebut tak dihiraukan dan mereka terus mengejar dari belakang, ke depan hingga saling berebut durian yang diarak. .
Festival durian provinsi Pekalongan dibuka oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan berlangsung sejak Minggu (14/1) pagi, awalnya cukup sepi, karnaval segunung hasil bumi dan ribuan durian baru saja berlangsung. dimulai dan saat masuk nomor delapan, tiba-tiba penonton dan warga menyaksikan berlanjutnya festival.
Dinas Pariwisata dan Olahraga Daerah Pekalongan menyiapkan dua buah gunung berisi 2.000 buah durian yang diarak keliling alun-alun dan menjadi sasaran pengunjung sehingga menyebabkan perkelahian dan saling berdesak-desakan berubah menjadi suasana ricuh dan memakan banyak korban jiwa.
Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Provinsi Pekalongan Abdul Baqi cukup terkejut dengan kericuhan yang terjadi pada festival durian kali ini, sebab seperti tahun-tahun sebelumnya, festival yang juga dihadiri ribuan warga ini dilakukan. dengan tertib dan lancar.
“Kami akan menilai kembali ini,” tambahnya.
Tujuan diadakannya Festival Durian ini, lanjut Abdul Baqi, adalah agar masyarakat, penggiat durian, petani durian selalu meningkatkan kualitasnya, sehingga kualitas durian semakin meningkat dan semakin terkenal serta dapat memperkuat perekonomian Provinsi Pekalongan, bahkan asuransi. juga diterapkan dengan baik.
“Sekarang yang penting adalah prioritas penyelamatan warga yang terluka dan pingsan akibat saling berdesak-desakan memperebutkan buah durian selama festival berlangsung,” kata Abdul Baqi. (Z-5)
Festival Durian di Pekalongan berakhir ricuh dengan puluhan warga mengungsi. Kerumunan yang tak terkendali menyebabkan kepanikan di area festival. Pihak berwenang sedang melakukan penanganan untuk situasi ini. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran untuk penyelenggaraan festival yang lebih tertib dan aman di masa mendatang.