Topautopay.com – Pada Maret 1965, dijadwalkan sebuah mars dari Selma ke Montgomery untuk memperjuangkan hak suara warga Afrika-Amerika. Peristiwa ini dikenal sebagai “Maret Selma ke Montgomery 1965” yang menjadi titik awal gerakan hak sipil di Amerika. Dalam peristiwa ini, demonstran melawan diskriminasi dan kekerasan yang dialami.
Hot News—
Berikut ini gambaran pawai Selma ke Montgomery tahun 1965 di Alabama.
Pada bulan Maret 1965, sekelompok pengunjuk rasa menghadapi kekerasan ketika mereka mencoba melakukan pawai dari Selma, Alabama, ke Montgomery, Alabama, menuntut hak untuk memilih orang kulit hitam.
Salah satu hari penting adalah tanggal 7 Maret, ketika polisi merawat 17 orang di rumah sakit dan melukai puluhan orang, termasuk calon anggota kongres John Lewis yang menderita retak tengkorak. Sejak itu, tanggal 7 Maret dikenal sebagai “Minggu Berdarah”.
Pawai ini diulang berkali-kali pada hari jadinya. Pada tahun 2015, Presiden Barack Obama menandai peringatan 50 tahun pawai tersebut dengan memberikan pidato di dasar Jembatan Edmund Pettus di Selma.
Selma ke Montgomery berjarak sekitar 50 mil (80 kilometer).
Februari 1965 – Pawai dan protes pendaftaran pemilih mendorong Gubernur Alabama George C. Wallace melarang protes malam hari di Selma dan Marion, Alabama.
18 Februari 1965 – Selama pawai di Marion, polisi negara bagian menyerang pengunjuk rasa. Polisi Negara Bagian James Bonard Fowler menembak dan membunuh Jimmie Lee Jackson. Fowler didakwa melakukan pembunuhan pada tahun 2007 dan mengaku bersalah atas pembunuhan pada tahun 2010.
7 Maret 1965 – Sekitar 600 orang memulai pawai dari Selma, Alabama ke Montgomery, Alabama, dipimpin oleh Lewis dan Hosea Williams. Peserta pawai menuntut diakhirinya diskriminasi dalam pendaftaran pemilih. Di Jembatan Edmund Pettus, polisi negara bagian dan lokal menyerang para pengunjuk rasa dengan tongkat dan gas air mata, memaksa mereka kembali ke Selma.
Baca selengkapnya: Pendeta Selma mengenang Minggu Berdarah.
9 Maret 1965 – Martin Luther King Jr. memimpin pawai lainnya ke Jembatan Edmund Pettus. Pawai ini sebagian besar bersifat simbolis; sesuai kesepakatan sebelumnya, massa kembali ke barikade polisi negara. Demonstrasi diadakan di kota-kota di seluruh Amerika Serikat sebagai bentuk solidaritas terhadap demonstran Selma.
9 Maret 1965 – Presiden Lyndon Johnson menentang kekerasan di Selma dan menyerukan kedua belah pihak untuk menghormati hukum.
9 Maret 1965 – Menteri Unitarian Universalis James Reeb, yang berada di Selma untuk ikut dalam demonstrasi, diserang dan dipukuli oleh sekelompok pria kulit putih. Dia meninggal karena luka-lukanya dua hari kemudian.
10 Maret 1965 – Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan di Montgomery, Alabama, meminta perintah untuk mencegah negara bagian tersebut menghukum siapa pun yang terlibat dalam protes hak-hak sipil.
17 Maret 1965 – Hakim Pengadilan Distrik Federal Frank M. Johnson Jr. aturan yang menguntungkan para pengunjuk rasa. “Undang-undang sudah jelas bahwa hak untuk mengajukan petisi kepada pemerintah sendiri untuk mendapatkan ganti rugi atas keluhannya dapat dilakukan dalam kelompok besar.”
18 Maret 1965 – Gubernur Wallace menghadap badan legislatif negara bagian untuk mengecam keputusan Johnson. Dia mengatakan Alabama tidak dapat memberikan langkah-langkah keamanan yang diperlukan, menyalahkan pemerintah federal, dan mengatakan dia akan meminta bantuan pemerintah federal.
19 Maret 1965 – Wallace mengirimkan telegram kepada Presiden Johnson untuk meminta bantuan, mengatakan bahwa negara bagian tersebut kekurangan pasukan dan tidak dapat menanggung beban keuangan untuk memanggil Garda Nasional Alabama.
20 Maret 1965 – Presiden Johnson mengeluarkan perintah eksekutif yang federalisasi Garda Nasional Alabama dan memberi wewenang kepada pasukan federal yang dianggap perlu oleh Menteri Pertahanan.
21 Maret 1965 – Sekitar 3.200 orang berbaris dari Selma ke Montgomery di bawah perlindungan pasukan federal. Mereka berjalan sekitar 12 mil sehari dan tidur di ladang pada malam hari.
25 Maret 1965 – Prosesi mencapai ibu kota Montgomery. Jumlah pawai bertambah menjadi sekitar 25.000.
6 Agustus 1965 – Presiden Johnson menandatangani Undang-Undang Hak Pilih tahun 1965.
4 Juni 2015 – Setelah keputusan negara bagian untuk mengganti nama Jembatan Edmund Pettus tidak dilaksanakan, Lewis dan Rep. Terri Sewell (D-Alabama) menerbitkan opini di Selma Times-Journal yang mendukung mempertahankan nama tersebut. “Mempertahankan nama jembatan tersebut bukan merupakan dukungan terhadap orang yang menyandang nama tersebut, melainkan pengakuan bahwa nama jembatan tersebut kini identik dengan Gerakan Hak Pilih yang mengubah wajah bangsa ini dan dunia.”
24 Februari 2016 – Para pengunjuk rasa menerima Medali Emas Kongres, penghargaan sipil tertinggi di Kongres.
3 Juni 2021 – National Trust for Historic Preservation memasukkan tempat perkemahan yang digunakan oleh para pengunjuk rasa dalam daftar tahunan situs bersejarah paling terancam punah di Amerika Serikat.
Fakta singkat mengenai Mars Selma ke Montgomery 1965 adalah bahwa merupakan awal dari gerakan hak sipil di AS. Para aktivis Afrika-Amerika berjuang untuk hak memilih tanpa diskriminasi. Peristiwa bersejarah ini menjadi momen penting dalam sejarah perjuangan hak sipil di Amerika Serikat. (49 kata)