Dosen UPN Veteran memberikan pelatihan dan teknologi pengolahan pupuk (Dok UPN Veteran Surabaya).
PERTANIAN merupakan salah satu sektor penting yang mendukung tercapainya kemandirian pangan. Kesuburan tanah dan unsur hara yang baik perlu diperhatikan agar pencapaian tersebut dapat tercapai. Begitu pula dengan sektor pertanian di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Provinsi Trenggalek. Mengingat mayoritas penduduknya bergerak di bidang pertanian dan peternakan, maka sektor ini sangat perlu mendapat perhatian.
CV. Tiga Lima Jaya memahami kebutuhan warga untuk menghasilkan produk pertanian yang baik apapun kondisi lahannya. Industri pupuk organik ini berusaha memenuhi kebutuhan para petani di Desa Jajar yang merasa kebutuhan pupuknya saat ini tidak mencukupi, padahal limbah peternakannya juga melimpah.
“Petani di sini sebagian besar adalah petani dan petani pegunungan, ada juga petani sawah. “Tidak semua orang mendapat kuota pupuk bersubsidi, sehingga bisa dikatakan ketersediaan pupuk di sini sangat kekurangan,” kata Haris selaku pemilik CV. Tiga Lima Jaya seperti dilansir keterangan resmi, Sabtu (3/8).
Baca juga: Plagiarisme
Mengutip keprihatinan tersebut, Dosen UPN Veteran Jawa Timur melalui Skema Pengabdian Masyarakat Inovasi Teknologi Tepat Guna Unggul Berbasis Prototipe (PKM ITTG-PRO) 2024 telah menjangkau mitra untuk membantu memberikan teknologi pengolahan pupuk dan pelatihan agar industri ini dapat berkembang lebih jauh.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi hasil penelitian atau prototype dosen agar dapat diterapkan di masyarakat. Kami berharap dengan adanya program seperti ini, teknologi yang diteliti dan dikembangkan oleh para dosen tidak hanya berhenti di majalah atau makalah saja. Namun hal itu memang bisa dilaksanakan dan bisa menyelesaikan permasalahan masyarakat.
Universitas Pembangunan Veteran Nasional Jawa Timur melalui LPPM memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai sponsor pendanaan utama. Selain memberikan dampak positif bagi mitra, program ini juga memberikan pengalaman dunia nyata kepada mahasiswa dimana mereka dapat melihat, belajar dan mengembangkan ilmunya dengan bantuan dosen. Kami berharap program ini juga berpengaruh terhadap pencapaian KPI perguruan tinggi.
Baca juga: Kajari Surabaya Didesak Segera Banding Atas Bebasnya Ronald Tannur
Mitra menyambut baik program hilirisasi teknologi dan pelatihan yang diberikan oleh tim. “Kami tidak menyangka akan ada teknologi seperti ini yang bisa memudahkan pekerjaan kami,” kata Asngari, salah satu karyawan CV. Tiga Lima Jay.
“Dengan mesin ini pekerjaan kita menjadi lebih cepat, produktivitas meningkat, dan hasil pencampuran sangat memuaskan, tidak perlu remuk saat pencampuran,” lanjutnya.
Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan pedesaan berkelanjutan. “Pencapaian SDGs dalam seluruh program yang kami laksanakan sangat penting untuk menciptakan sinergi antara pemerintah, akademisi dan masyarakat termasuk pelaku industri,” ujar Dr. Wahyu Dwi Lestari selaku penggagas dan CEO kegiatan ini.
“Program seperti ini akan terus dilaksanakan dan dikembangkan untuk memperkuat industri akar rumput lokal sehingga diharapkan menjadi landasan yang kokoh untuk mencapai kemandirian pangan,” tutupnya. (H-2)