Topautopay.com – Cianjur dilanda badai hebat yang mengakibatkan kerusakan besar. Angin kencang dan hujan deras menyebabkan pohon tumbang serta atap rumah terbang. Banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan tanaman pertanian rusak. Bantuan darurat dari pemerintah segera diberikan untuk membantu para korban.
SABTU (11 April) malam, sejumlah wilayah di wilayah Cianjur, Jawa Barat,
dilanda badai. Hujan deras disertai angin kencang selama lebih dari satu jam
yang mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi di banyak tempat.
Banjir dan pohon tumbang mendominasi. Di beberapa tempat, dilaporkan pohon tumbang menimpa beberapa kendaraan. Sementara itu, banjir disebabkan meluapnya sungai dan drainase yang merendam banyak desa dan jalan.
Diakui Direktur Utama BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya
Secara kumulatif, kami gagal mencatat jumlah titik yang terkena dampak cuaca
ekstrim pada Sabtu malam. Pasalnya, belum ada laporan dari daerah terdampak mana pun.
“Jadi data yang kami punya berdasarkan hasil penanganan di lapangan
ketika kejadian itu terjadi. “Ringkasan data kami, tidak ada sejumlah titik yang terdampak kondisi cuaca ekstrem,” kata Asep, Minggu (11 Mei).
Banjir dan pohon tumbang mendominasi bencana cuaca ekstrem. Misalnya, salah satu pohon tumbang berada di Jalan Arif Rahman Hakim atau tepat di depan pusat perbelanjaan.
Di lokasi itu, dilaporkan ada dua mobil yang menabrak pohon tumbang. Enam orang diduga terluka. Dua di antaranya mengalami luka serius sehingga harus dioperasi di RSUD Sayang Cianjur.
Sementara itu, empat orang lainnya mengalami luka ringan. Mereka bisa melakukannya
diperbolehkan pulang.
Pohon tumbang juga terjadi di ruas jalan Cianjur-Sukabumi atau di Desa Ciajag, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku. Akibat kejadian ini terjadi kemacetan lalu lintas.
“Untuk penanganannya, hari ini (Minggu) kita lanjutkan lagi. Apalagi ada pohon tumbang. Kalau banjir meluap, cepat surut,” ujarnya.
Upaya penanganannya juga melibatkan perangkat daerah di lingkungan pemerintah kabupaten
Cianjur. Seluruh karyawan ditugaskan untuk membantu pembersihan di setiap lokasi
tempat yang terkena dampak bencana. Perkiraan pasti nilai kerusakan akibat bencana tersebut belum diketahui.
Diakui Asep, melihat kondisi cuaca saat ini, BPBD pun meningkatkannya
kesadaran akan kemungkinan bencana hidrometeorologi. Seperti yang diperkirakan
BMKG, memasuki awal November, musim atau peralihan mulai terjadi.
“Status peringatan bencana belum kita tentukan karena harus melalui kajian dan ditetapkan dengan keputusan bupati. Sekarang kita tinggal meningkatkan kewaspadaan,” tutupnya.
Himbauan kepada masyarakat
Bupati Cianjur Herman Suherman terus mengingatkan masyarakat…
meningkatkan kesadaran akan kemungkinan bencana hidrometeorologi.
Pasalnya, akhir-akhir ini di Cianjur terjadi hujan lebat disertai angin kencang.
“Saya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai
sungai atau selokan. Kita bisa melihat dampaknya setelah terjadinya banjir. Banyak
“sampah dimana-mana”, tegas Herman.(SG)
Cianjur dilanda badai yang mengakibatkan kerusakan dan kepanikan di masyarakat. Rumah-rumah hancur, tanaman terhancur dan jalan-jalan tertutup pohon tumbang. Bantuan dan evakuasi segera dikerahkan untuk membantu korban. Pemerintah berjanji akan segera merenovasi dan memulihkan kondisi Cianjur agar kembali normal.