BPBD Garut memetakan wilayah rawan bencana hidrometeorologi

BPBD Garut memetakan wilayah rawan bencana hidrometeorologi

Topautopay.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut. Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rentan terhadap bencana alam dan dapat menjadi acuan dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di daerah tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut berencana mendata potensi bencana hidrometeorologi di wilayahnya. Potensi bencana di wilayah ini berkisar dari banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan tanah longsor. Kepala BPBDn Garut Aah Anwar Saefulloh mengatakan, tingginya intensitas hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir tidak menimbulkan bencana. Hujan turun di beberapa tempat, namun tidak merata. “Pemprov Jabar menginstruksikan daerah-daerah untuk bersiap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan. BPBD Garut akan mengikuti instruksi tersebut dengan mengimbau kesiapsiagaan. Kami akan segera melakukannya, termasuk menyampaikan kondisi yang akan terjadi ke depan,” ujarnya, Senin (13/11). Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mendata potensi bencana hidrometeorologi. BPBD juga menyiapkan sumber daya manusia dan logistik untuk kesiapsiagaan bencana. “Kita sudah mulai bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi. BPBD bersinergi dengan TNI, Polri, Tagan, PMI, relawan termasuk seluruh kecamatan. Kita minta pemangku kepentingan melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak bencana,” tambah Aah. Daerah rawan di Garut berada di bagian selatan berupa longsor. Sedangkan banjir terjadi di wilayah perkotaan dan utara. Potensi bencana tersebar di 42 kecamatan, tegasnya. (SG)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut berencana mendata potensi bencana hidrometeorologi di wilayahnya. Potensi bencana di wilayah ini berkisar dari banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan tanah longsor.

Bacaan Lainnya

Kepala BPBDn Garut Aah Anwar Saefulloh mengatakan, tingginya intensitas hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir tidak menimbulkan bencana. Hujan turun di beberapa tempat, namun tidak merata.

“Pemprov Jabar menginstruksikan daerah-daerah untuk bersiap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan. BPBD Garut akan mengikuti instruksi tersebut dengan mengimbau kesiapsiagaan. Kami akan segera melakukannya, termasuk menyampaikan kondisi yang akan terjadi ke depan,” ujarnya, Senin (13/11).

Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mendata potensi bencana hidrometeorologi. BPBD juga menyiapkan sumber daya manusia dan logistik untuk kesiapsiagaan bencana.

“Kita sudah mulai bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi. BPBD bersinergi dengan TNI, Polri, Tagan, PMI, relawan termasuk seluruh kecamatan. Kita minta pemangku kepentingan melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak bencana,” tambah Aah.

Daerah rawan di Garut berada di bagian selatan berupa longsor. Sedangkan banjir terjadi di wilayah perkotaan dan utara. Potensi bencana tersebar di 42 kecamatan, tegasnya. (SG)

BPBD Garut berhasil memetakan wilayah rawan bencana hidrometeorologi di Garut. Informasi ini sangat penting untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana. Dengan pemetaan tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan siap menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi.

Source

Pos terkait