Topautopay.com – Banjir melanda Dayeuhkolot, memaksa 7.000 warga mengungsi. Hujan deras yang terus menerus mengakibatkan sungai meluap dan banjir merendam permukiman warga. Angka pengungsi terus bertambah seiring dengan terus naiknya ketinggian air. Pemerintah setempat telah memberikan bantuan dan evakuasi bagi para korban banjir.
WILAYAH Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, masih terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cigeda. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat 7.027 warga Desa Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup harus dievakuasi karena rumahnya terendam air. Jumlah rumah yang terendam banjir sekitar 2.000 jiwa. Banjir mengelilingi wilayah RW 05, RW 016, dan RW 017, jelas Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Jumat (12/1). Dia menyatakan, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cigeda. Air mengalir ke pemukiman warga. Beberapa warga yang rumahnya tidak memiliki lantai dua memutuskan mengungsi karena air belum juga surut. “Saya mengimbau warga berhati-hati dalam beraktivitas, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dan akan turun lagi. Warga di kawasan banjir diminta membersihkan saluran air, karena salah satu salah satu penyebab banjir adalah adanya air, sampah yang menghalangi”, imbuhnya. . Sementara itu, kantor pusat pemeriksaan kendaraan umum Dinas Kota Bandung di kawasan Gedebaga juga terendam air. Ketinggian air di kantor tersebut mencapai setengah meter. Akibat Banjir, Akses Jalan Masjid Al-Jabbar, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Kecepatan Tinggi Tegalluar Berdasarkan catatan awal tahun, banjir yang terjadi pada Kamis (1/11) malam itu merupakan banjir yang dampaknya cukup dahsyat. Meski demikian, ketinggian air tidak seburuk tahun-tahun sebelumnya. (SG)
WILAYAH Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, masih terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cigeda.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 7.027 jiwa berada di Desa Lumajang Peuntas, Desa
Cieuterup, mereka harus mengungsi karena rumahnya terendam air.
Jumlah rumah yang terendam banjir sekitar 2.000 jiwa. Banjir mengelilingi wilayah RW 05, RW 016, dan RW 017, jelas Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Jumat (12/1).
Dia menyatakan, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cigeda. Air mengalir ke pemukiman warga.
Beberapa warga yang rumahnya tidak memiliki lantai dua memutuskan mengungsi karena air belum juga surut.
“Saya mengimbau warga berhati-hati dalam beraktivitas,
Mengingat jumlah curah hujan diperkirakan masih tinggi dan kembali menurun.
Warga yang berada di kawasan banjir diminta membersihkan diri
“saluran air bersih, karena salah satu penyebab banjir adalah tersumbatnya sampah”, imbuhnya.
Sementara itu, Kantor Pusat Pengujian Kendaraan Umum Dinas Perhubungan Kota Bandung
yang berada di kawasan Gedebaga juga ikut terendam air. Ketinggian air masuk
kantor mencapai setengah meter.
Akibat Banjir, Akses Jalan Masjid Al-Jabbar, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Kecepatan Tinggi Tegalluar
Berdasarkan catatan awal tahun, banjir yang terjadi pada Kamis (1/11) malam itu merupakan banjir yang dampaknya cukup dahsyat. Meski demikian, ketinggian air tidak seburuk tahun-tahun sebelumnya. (SG)
Banjir di Dayeuhkolot memaksa 7.000 warga untuk mengungsi. Hujan deras yang terus-menerus menyebabkan sungai meluap dan banjir merendam rumah-rumah penduduk. Penanganan darurat telah dilakukan untuk membantu para pengungsi dan merawat daerah yang terdampak banjir. Semoga bantuan dan pemulihan segera datang bagi para korban banjir.