Topautopay.com – Argentina has raised its benchmark interest rate to a staggering 97% in an attempt to combat the country’s economic turmoil. The move comes after the Argentine peso experienced a sharp decline in value, leading the government to ask for a $50bn bailout from the International Monetary Fund. Despite widespread criticism, the government insists that it is taking necessary measures to stabilize the economy and fight inflation.
Hot News –
Bank sentral Argentina menaikkan suku bunga utamanya sebesar enam poin persentase menjadi 97% pada hari Senin untuk memerangi inflasi tinggi yang telah mencapai level tertinggi dalam 30 tahun.
Bank-bank sentral di seluruh dunia berjuang untuk menahan inflasi, tetapi ini menjadi masalah khusus di Argentina, di mana inflasi tahunan di atas 100% bulan lalu.
Ini adalah level tertinggi sejak awal 1990-an, dan saat ini Venezuela dan Zimbabwe adalah dua negara yang mengalami inflasi lebih tinggi dari Argentina, menurut data Dana Moneter Internasional. (Sebagai perbandingan, inflasi di bawah 5% di Amerika Serikat, di mana bank sentral telah menaikkan suku bunga utama sebesar lima poin persentase selama 14 bulan.)
Bank sentral Argentina juga berharap bahwa kenaikan suku bunga akan mendorong investasi dalam mata uang negara tersebut, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh bank sentral pada hari Senin. Inflasi yang signifikan telah mengakibatkan arus keluar investasi besar-besaran dalam peso Argentina, yang menyebabkan nilainya turun 23% terhadap dolar AS tahun ini.
Menjelang pemilihan presiden pada bulan Oktober, Menteri Ekonomi Sergio Massa berfokus untuk menghindari devaluasi mata uang yang lebih besar dan menjaga inflasi. Dia dipandang sebagai kandidat pihak ketiga yang potensial setelah Presiden petahana Alberto Fernandez mengumumkan bulan lalu bahwa dia tidak akan mencalonkan diri kembali, dan keberhasilan Massa kemungkinan akan bergantung pada hasil dari rencana anti-inflasinya.
Tetapi kenaikan suku bunga baru tidak mungkin membawa perubahan nyata ke pasar Argentina, kata para analis.
“Rasanya pemerintah benar-benar kalah melawan inflasi,” kata Miguel Caguil, penasihat fiskal dan mantan wakil gubernur di bank sentral Argentina.
“Saya khawatir pemerintah sudah mulai bertindak terlambat: menaikkan suku bunga tentu saja merupakan strategi utama untuk melawan inflasi, tetapi butuh waktu,” kata Cagul kepada Hot News en Español pada hari Senin. “Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, efeknya akan terasa setelah dua atau tiga bulan, dan kerangka waktu ini tidak efektif dalam situasi Argentina.”
— Elizabeth Buchwald berkontribusi melaporkan.
Argentina telah menaikkan suku bunga menjadi 97% sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis ekonomi yang dihadapinya. Langkah ini menimbulkan kontroversi di kalangan ekonomi dan masyarakat. Namun, pemerintah Argentina tetap berjuang untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki perekonomian negara tersebut.