Topautopay.com – Pada tanggal 25 Oktober 2023, sebuah penembakan massal terjadi di Lewiston, Maine. Insiden ini mengguncang kota kecil tersebut dengan korban jiwa dan luka-luka yang signifikan. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari motif dan pelakunya. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan masyarakat dalam menghadapi ancaman kekerasan.
Penembakan di Lewiston, Maine, menyebabkan 18 orang tewas dan 13 lainnya luka-luka pada Rabu malam setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arena bowling dan restoran.
Lewiston adalah kawasan perumahan dan industri yang luas di dekat Maine Turnpike, yang merupakan lokasi dua rumah sakit dan sekolah seni liberal swasta Bates College. Wilayah ini sebagian besar merupakan komunitas kelas pekerja, dengan pendapatan rumah tangga rata-rata sekitar $48.000 dan sekitar 16% penduduknya hidup dalam kemiskinan, menurut Sensus AS.
Gubernur Maine Janet Mills, yang bertemu suaminya di Lewiston, menggambarkannya sebagai “tempat yang istimewa”.
“Ini adalah komunitas yang erat dengan sejarah panjang kerja keras, ketekunan, keyakinan, membuka hati yang besar kepada orang-orang di mana pun,” kata Mills. “Kota ini tidak pantas menerima serangan mengerikan terhadap warganya, terhadap perdamaiannya, terhadap rasa amannya. Tidak ada kota, tidak ada negara, tidak ada negara.”
Presiden Joe Biden berbicara melalui telepon dengan anggota parlemen Maine dan “menawarkan dukungan penuh federal setelah serangan mengerikan ini,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Walikota Lewiston Carl Sheline “patah hati atas kota dan rakyat kami,” katanya. “Lewiston dikenal karena kekuatan dan determinasi kami dan kami akan membutuhkan keduanya di hari-hari mendatang.”
Presiden Kamar Dagang Metropolitan Lewiston Auburn Shanna Cox pada hari Kamis menyebut lokasi kedua serangan tersebut sebagai “lokasi keluarga”.
“Itu adalah aktivitas liga keluarga di arena bowling. Potensi dampak langsung terhadap banyak orang di sini sangatlah nyata.”
Walikota Auburn Jason Levesque kehilangan teman-temannya dalam penembakan itu, katanya kepada Hot News Pagi Ini. Seorang remaja yang berjalan ke sekolah bersama putranya tertembak dan diperkirakan akan pulih, katanya.
“Hanya sedikit orang di komunitas ini yang belum tersentuh oleh hal ini,” katanya. “Itu akan selalu bersamaku selama sisa hidupku dan sangat sulit bagiku untuk menjelaskannya.”
“Orang lain yang saya kenal ada di sana sebagai saksi atau anggota keluarga saksi; ini jelas traumatis,” kata Levesque. “Titik terangnya adalah melihat individu-individu bersatu kembali dengan orang-orang yang mereka cintai setelah sekian lama tidak saling mengenal, namun di sisi lain, mereka yang menunggu dan menunggu, mungkin tidak akan pernah bisa bersatu kembali.”
Pada 25 Oktober 2023, tragedi penembakan massal terjadi di Lewiston, Maine, yang mengoyak jiwa komunitas. Serangan ini mengingatkan kita akan eskalasi kekerasan senjata di Amerika Serikat dan perlunya tindakan guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Kita tak boleh lupa akan korban dan terus mendorong perubahan demi keselamatan bersama.