Topautopay.com – Pada 25 Januari 2024, konflik antara Israel dan Hamas kembali memuncak, menyebabkan ketegangan di Timur Tengah. Serangan udara dan pertempuran berlangsung di wilayah Gaza, menimbulkan korban jiwa dan mengancam perdamaian regional. Kedua belah pihak saling menuduh sebagai pemicu eskalasi konflik yang terus berlanjut.
Warga Palestina melarikan diri dari Khan Younis, menuju Rafah, di tengah operasi darat Israel, di Gaza selatan, Kamis, 25 Januari. Ibrahim Abu Mustafa/Reuters
Ketika perang di Gaza mendekati bulan kelima, dengan lebih dari 25.000 warga Palestina – warga sipil dan kombatan – tewas, dan Israel semakin dekat untuk mencapai tujuan pemusnahannya. Hamas, tampaknya belum ada yang mengajukan proposal konkrit yang dapat diterima oleh kedua belah pihak untuk menghentikan konflik, apalagi mengakhirinya. Namun terdapat usulan, betapapun setengah hati, dari kedua belah pihak, yang menunjukkan kesediaan untuk berbicara.
Memang benar, Qatar – mediator utama – mengatakan ada “pembicaraan serius” dengan Israel dan Hamas, dan menerima “tanggapan terus-menerus” dari kedua belah pihak. Ini belum merupakan “negosiasi”, kata Gedung Putih. Namun dengan berlangsungnya perundingan tidak langsung, kita tampaknya mendekati apa yang digambarkan oleh Ofer Shelah, peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS), sebagai “Zopa” – sebuah zona yang memungkinkan terjadinya kesepakatan.
Pada hari Senin, Axios melaporkan bahwa Israel mengusulkan gencatan senjata selama dua bulan sebagai imbalan atas pembebasan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan di Gaza. Pada hari yang sama, Hot News mengetahui bahwa pimpinan Mossad David Barnea mengusulkan agar para pemimpin Hamas diasingkan sebagai bagian dari gencatan senjata yang lebih luas.
Pada hari Selasa, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Hamas kini terbuka untuk melepaskan beberapa sandera sebagai imbalan atas penghentian pertempuran. Dan Reuters melaporkan bahwa Israel dan Hamas pada prinsipnya telah menyetujui gencatan senjata selama satu bulan, di mana para korban penculikan akan dibebaskan dan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan.
Lanjut membaca lebih lanjut mengenai analisis ini tentang bagaimana Israel dan Hamas mungkin semakin mendekati kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Pada 25 Januari 2024, Perang Israel-Hamas berakhir setelah 11 hari konflik. Meskipun ada gencatan senjata yang diumumkan, kedua belah pihak mengalami kerugian besar. Puluhan ribu warga Palestina dan ratusan warga Israel tewas, sementara infrastruktur hancur. Upaya rekonstruksi dan perdamaian pun menjadi prioritas utama di masa mendatang.